Rabu, 11 Februari 2009

PERJUANGAN DI PPKPP UAD


PPKPP atau Program Pengembangan Kompetensi Profesi Pendidik di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jl Pramuka Yogyakarta.
Program ini merupakan pengembangan dari Program AKTA IV untuk memperoleh sertifikat mengajar bagi lulusan S1 non kependidikan, agar diakui oleh Dinas Pendidikan Setempat. Meskipun sebenarnya menjajah/menyebrang lahan pekerjaan teman-teman Sarjana Pendidikan. (S.Pd). Tapi gak papa kan........sama-sama mengadu nasib kok....

Awalnya hanya iseng mengikuti program ini, tetapi setelah mengenal kawan-kawan kelas TIK/C yang mengasyikan, kocak dan familier, menjadikan ku lebih enjoy. Meski dari latar belakang yang berbeda dari segi pendidikan, niat, orientasi dan usia, tapi mereka tak bedakan soal itu. Suasana kelas yang kompak, saling melengkapi, mau peduli dan membantu kesulitan yang lain, menjadikan kelas ini menjadi penawar stress dari beban pikiran, setelah seharian beraktivitas melelahkan.

Berikut ini adalah Gerombolan Kelas TIK/C UAD :
  1. Kang Arif, makasih laptopnya, untuk upload posting ini
  2. Kang Catur, ngapak-ngapak, alim tapi saru, lulusan dari Fak Teknik Mesum, rongsoke piye bos ????
  3. Kang Landung, guru yang lucu gaya bicaranya
  4. Kang Ikhsan, lembut gemulai, tapi asyik ngobrolnya
  5. Kang Teddy, keset mlebu koyo aku
  6. Kang Endro, wong solo-3,.... jihad ke palestina yo kang......
  7. Ukhti Yani , Salut Jilbabnya, cerminan wanita sholihah......istiqomah ya mbak.......
  8. Yu Ery endut, lucu, lugu, ceria......kurmanya boleh lagi donk......
  9. Yu Vika,...met honey moon ya...kok gak kabar-kabar,...pesen yang banyak ya mbakk....
  10. Yu Efa,....bu guru... jangan seriussssss banget donk.... ntar muridnya pulang lho..... Tapi lucu kok
  11. Yu Sisi,.... gosip apalagi nih...........
  12. Yu Rustini,...... kompak gosipnya
  13. Yu Yani mbloraa.......sukses jadi gurunya....yang sabar ya......gaji pertama pertama syukuran lho......
  14. Yu Aini mblora juga..... mulah-muleh wae....gelak kepengin poooooooo....
  15. Yu Kartini.....jangan pake sanggul lho....... ibu kita kan??????
  16. Yu Yuli....wah gak ngerti aku mbak...meneng banget......gak sakit gigi kan???? he...he..
Tulisan ini ditulis pada saat Micro Teaching persiapan PPL tanggal 11 Februari 2009, jam 16.00 WIB, di ruang 1.31. deket parkiran, pake Laptop Asusnya Kang ARIF......
Selamat berjuang kawan-kawan...... sukses selalu....jangan lupa selalu call ya......

Spesial untuk istri dan anak-anakku....... makasih buanget suportnya ya.... doakan terus agar selalu sehat dan selalu lurus menjalankan perintah Alloh SWT. aminnnn

Selasa, 20 Januari 2009

Perbedaan Mendidik dan Mengajar


Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
souurce --> http://groups.yahoo.com/group/JIS-DIJ/

Minggu, 11 Januari 2009

Mengunjungi Masjid Kubah Emas


Kamis, 8 Januari 2009 ketika di Jakarta, saya sempatkan untuk Sholat Maghrib di Masjid Kubah Emas.Berawal dari sebuah cita-cita yang mulia dari seorang hamba Allah SWT, tercetuslah gagasan untuk mendirikan sebuah masjid simbol keagungan Islam. Keagungan dan kemegahan yang menggetarkan perasaan, menggerakkan jiwa, menggenapkan niat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Keindahan yang dapat mengingatkan kita akan kebesaran Sang Pencipta. Masjid di Desa Maruyung - Cinere, Limo, Depok ini memang sangat megah. Sosok bangunan seluas 60m x 125m yang terletak di atas lahan seluas 55 ha ini bagaikan oase di padang pasir. Ibu Hj. Dian Juriah M. Al-Rasjid yang memprakarsai pembangunan masjid Dian Al Mahri tersebut ingin "memindahkan" masjid Nabawi di Madinah yang bergaya Timur Tengah itu ke Depok.Untuk mewujudkan impian ini ibu Hj. Dian sebagai pemilik dibantu Uke G. Setiawan selaku principal designer dari masjid ini. Rencananya, areal yang luas tersebut akan dijadikan Islamic Centre yang menyediakan fasilitas rumah sakit, boarding school, pertokoan dan sebagainya sehingga mirip kota kecil. Saat ini pembangunan baru mencapai 30% dari rencana, berupa bangunan masjid, kediaman pribadi dan gedung serba guna. Adapun masjid yang tahap perencanaannya dimulai pada Desember 1998 baru diresmikan oleh ibu Hj. Dian Juriah M. Al-Rasjid pada 31 Desember 2006, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1427 H dan sejak itu terbuka untuk umum.Arsitektur masjid ini mewakili citra yang tertanam di benak masyarakat kita pada umumnya. Contohnya adalah diterapkannya lima kubah yang melambangkan Rukun Islam dan enam minaret yang melambangkan Rukun Iman. Langgam arsitektur berupa motif belah ketupat dan segitiga khas Islam juga diterapkan. Selain itu pemilik juga mengadopsi elemen tertentu dari Taj Mahal, misalnya kubah bawang. Selain itu ada pula detail-detail ornamen dari India, misalnya pada krawangan di area selasar.Masjid ini terdiri dari ruang utama berukuran 40m x 60m yang dapat menampung sekitar 5.000 jemaah. Dua gerbang di sisi Utara dan Selatan serta gerbang utama yang terletak di sisi Timur berhubungan langsung dengan courtyard di bagian dalam. Halaman dalam yang berukuran 45m x 57m ini dapal menampung sekitar 10.000 jemaah dan dapal digunakan untuk perluasan pada saat salat Jum'at, salat Idul Fitri dan Idul Adha serta untuk kegiatan manasik haji. Salah satu sisi halaman dalam ini langsung berhubungan dengan ruang salat sedangkan tiga sisi lainnya dibatasi selasar dengan deretan pilar berbalut batu granit yang didatangkan dari Brazil. Pilar-pilar ini membentuk deretan arcade yang seolah-olah menjadi pembatas.Enam minaret masjid ini berbentuk segi delapan setinggi 40m, masing-masing terdiri dari enam tingkat yang melambangkan rukun iman. Semuanya dibalut batu granit berwarna abu-abu dengan ornamen berpola melingkar pada setiap tingkat sementara bagian puncaknya dilapisi mozaik emas. Kubah utama masjid ini mengacu ke masjid-masjid di Persia dan India yang menjulang ke atas.Lima kubah di masjid ini melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas sedangkan interiornya didominasi warna-warna monokromatik dari krem ke salem agar tecipta suasana yang tenang dan hangat. Material yang digunakan adalah marmer dari Turki sedangkan ornamennya menggunakan marmer berwarna hitam dan warna emas.Di langit-langit kubah terdapat mural yang nuansanya dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dl luar masjid. Pada dasar kubah terdapat koof lampu yang diberi aksen warna emas, seolah-olah batas cakrawala. Di atasnya terdapat 33 jendela yang masing-masing diisi kaligrafi tiga nama Allah SWT sehingga seluruhnya berjumlah 99 (Asmaul Husna).Di puncak langit-langit kubah terdapat kaligrafi selawat yang terbuat dari lempengan kuningan berlapis emas. Seluruh kaligrafi bergaya Kuffi, tersebar di sekeliling dinding ruang salat dan terbuat dari batu marmer hitam yang diselipkan ke dalam marmer putih sebagai dasarnya dengan teknik semprotan air bertenaga tinggi (waterjet system).Di masa mendatang masjid ini diharapkan menjadi sarana wisata spiritual disamping sebagai tempat syiar agama yang dapat menyejukkan jiwa setiap insan Muslim.