Sabtu, 22 Januari 2011

Selamat Buat Om Adi dan Mbak Era


Selamat menempuh hidup baru buat Om adi dan Tante Era, Smoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah warohmah.

Maaf ya om,  Keponakanmu Nadia dan Naila hanya bisa datang di hari Ahad Nikahnya Saja, soale Abi dan Umi capek banget, dan hari minggunya gotong royong di Masjid.
Kami kemaren sampe di rumah jam 15.00, soale mampir lihat suasana  Bronggang sebentar.

Tapi seneng deh..... Okedeh selamat buat Om dan Tante.. Salam buat semua...

Selasa, 18 Januari 2011

Salimah Gelar Pengajian Korban Merapi

sumber dari http://koran.republika.co.id/koran/0/127277/Salimah_Gelar_Pengajian_Korban_Merapi

SLEMAN - Sejak awal erupsi Merapi, jajaran Pengurus Wilayah Persaudaraan Muslimah (Salimah) DI Yogyakarta aktif memberikan bantuan kepada para ibu dan anak korban bencana.

"Hingga saat ini, kami secara rutin mendampingi korban bencana di 14 titik lokasi yang tersebar di beberapa dusun, antara lain, Candi, Petung, Turi, Singlar, Gading, dan Sokowetan, Kecamatan Tempel," kata Rennta Chisdiana, koordinator program 'Salimah untuk Merapi'.

Pada Ahad (16/01), Salimah kembali menggelar kegiatan untuk para korban Merapi di Dusun Candi, Kelurahan Purwobinangun, Pakem, dengan kegiatan bertajuk 'Ngaji Ceria Bersama Keluarga'. Menurut dia, kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan mitra LAZIS Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam pengajian ini, hadir Ustaz Ahmad Burhani sebagai pembicara. Selain tausiyah, kegiatan ini diisi pula dengan penyerahan bantuan berupa 140 paket alat sekolah untuk pelajar setempat.

Menurut Rennta, sejak awal erupsi Merapi, Salimah telah aktif melakukan pendampingan di sejumlah barak pengungsian. Kegiatan ini diteruskan saat para warga telah kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Salimah  bergerak memberikan bantuan dalam berbagai bentuk, baik bantuan logistik, pendampingan psikososial, pelatihan keterampilan, juga pelatihan kewirausahaan," kata Rennta dalam keterangan tertulisnya, Ahad.

Selain itu, lanjutnya, Salimah juga aktif menggalang dana untuk korban Merapi bermitra dengan banyak lembaga, baik lembaga pemerintah, swasta, ormas, majelis taklim, maupun relasi Salimah di dalam dan luar negeri.

"Hingga saat ini, Salimah sudah menyalurkan bantuan lebih dari Rp 300 juta untuk korban Merapi dari berbagai elemen," ungkap Rennta. yoebal ganesha, ed: wachidah handasah

Jumat, 29 Oktober 2010

Mbah Maridjan Teridentifikasi Meninggal

Rabu, 27 Oktober 2010 - 07:47 wib
text TEXT SIZE :  
Share
Dadan Muhammad Ramdan - Okezone
Mbah Maridjan (Koran SI)
JAKARTA - Setelah dikabarkan selamat dari luncuran  awan panas atau wedhus gembel, juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan dikabarkan meninggal dunia. Mbah Maridjan ditemukan tim SAR telah meninggal di rumahnya di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kemungkinan Mbah Maridjan menjadi korban tewas setelah hasil forensik yang dilakukan tim dokter hampir tuntas dan menemukan adanya kemiripan. "Belum bisa dipastikan, karena masih terus diperiksa. Namun kemungkinan besar memang Mbah Maridjan karena ada kemiripan," terang Dwi Winarno, dari bagian forensik RS Sardjito, Sleman, Yogyakarta, saat dihubungi okezone, Rabu (27/10/2010). Menurut dia, sampai saat ini pemeriksaan masih berlangsung.

Sebelumnya sejumlah media mengabarkan juru kunci itu selamat namun kondisinya lemas akibat terpapar luncuran awan panas atau yang dikenal warga wedhus gembel. Sementara belasan orang lainnya meninggal dunia dengan luka bakar di sekujur tubuh di dalam rumah Mbah Maridjan dan sekitar halaman rumah.

Kabar ditemukanya Mbah Maridjan sempat dibantah ajudan Mbah Marijan Agus Wiyarto yang masih kerabatnya tersebut. Dalam akun Twitter RadioElshinta yang diposting sekira pukul 02.20 WIB ditulis, "Agus Wiyarto krabat Mbah Marijan: Tdk benar informasi Mbah Marijan ditemukan di lereng Merapi dgn knds lemas, slamat oleh relawan TNI."

Sebelumnya, Komandan Pangkalan TNI AL Yogyakarta Kolonel Laut Aloysius Pramono menyebutkan juru kunci Gunung Merapi itu ditemukan dalam kondisi selamat oleh salah seorang anggota tim SAR. Kepada okezone, Direktur Dompet Dhuafa Yogyakarta M Fauzi, yang mendapat inforamasi dari tim evakuasi, mengabarkan juru kunci Merapi ini selamat. Namun kondisinya lemas akibat terpapar awan panas. "Ditemukan lemas, tapi saya sendiri belum bertemu langsung," ujarnya.

Mengenai korban, tercatat 15 orang tewas. Terdiri dari 13 warga setempat dan dua orang yang telah teridentifikasi dr.Tutur, anggota TNI dan wartawan Vivanews Yuniawan. "Rata-rata korban luka bakar," imbuh.(ram)