Minggu, 14 Desember 2008

Mengerjakan atau Mendirikan Sholat ?????

diambil dari www.fadhilza.com

Sholat adalah ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam dan dilakukan pada waktu yang telah ditetapkan yaitu waktu Subuh, Dhuhur, Asar, Maghrib dan Isya. Diluar waktu tersebut ada lagi sholat sunah yang dianjurkan untuk mengerjakannya.

Sholat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan munkar ( Al ankabut 48). Orang yang sholat adalah orang yang mendapat kemenangan ( Al Mukminun 1-2). Kalimat azan yang dikumandangkan memanggil orang mengerjakan sholat juga menyatakan demikian.. Hayya alassholaah… Hayya alal falah… mari dirikan sholat.. mari rebut kemenangan. Sholat merupakan sarana untuk mengingat Allah (Thaha 14), dengan mengingat Allah hati menjadi tentram dan nyaman (Ar Ra’d 28).

Dalam kehidupan sehari hari kita melihat banyak orang yang sholat, tapi tidak mendapatkan kehidupan seperti yang disebut diatas. Mereka sering mengerjakan pekerjaan keji dan munkar, hidupnya tertindas dan bergelimang kesulitan, selalu dirudung perasaan gelisah, resah dan tertekan jauh dari rasa aman, sejahtera, dan tentram. Mengapa demikian ?…. apakah yang salah..? padahal janji Allah adalah benar.

kabah.JPG

Banyak diantara umat Islam yang mengerjakan sholat, namun mereka tidak mendapatkan apa yang dijanjikan Allah bagi orang yang sholat seperti tersebut diatas. Diantara mereka ada yang berusaha mendapatkan ketenangan, rasa aman dan kesuksesan dengan mencari alternatif lain. Mereka mendatangi paranormal, dukun, memakai jimat dan melakukan perbuatan musyrik lainnya. untuk mendapat ketenangan, rasa aman dan kesejahteraan. Padahal semestinya apa yang mereka cari itu bisa mereka dapatkan dengan mengerjakan sholat yang benar dan khusuk…….. apakah yang salah?

Dari pengamatan kami ternyata sebagian besar umat Islam belum melakukan sholat dengan benar sesuai tuntunan Al Qur’an dan Rasulullah. Banyak umat Islam yang sholat namun tidak mengerti ayat atau bacaan yang dibaca dalam sholatnya, padahal Allah mengingatkan dalam S An Nisa ayat 43:

“ Hai orang yang beriman, janganlah kalian sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk, hingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan…”.

Kalau ada orang yang tidak mengerti apa yang dibaca dan diucapkan dalam sholat tentu keadaannya tidak jauh berbeda dengan orang mabuk seperti disebutkan dalam S An Nisa’ ayat 43 tersebut.

Karena tidak mengerti dan paham apa yang diucapkan dalam sholat, maka tatkala mereka mengucapkan takbiratul ihram tanda dimulai sholat fikirannya mulai melantur kemana mana tak tentu arah. Dan anehnya selesai mengucapkan salam tanda selesai sholat fikiran yang melantur tak tentu arah itupun berhenti berkelana. Apakah ini yang dimaksud Allah dengan firmannya dalam S Al Maa’un ayat 4-5:

“ Maka kecelakaanlah bagi orang yang sholat, yaitu orang yang lalai dari sholatnya”

(more…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar