Senin, 04 April 2016

NASIHAT SUFI

LUAR BIASA ..!!! NASIHAT SUFI YANG MENGGETARKAN JIWA, BACA KALAU BERANI!!!!



Nasihat hendaknya di terima dengan hati yang lega. Berlakulah santun dihadapan beberapa pemberi nasehat, supaya hikmahnya merasuk ke dalam kalbu, lalu diserap dengan begitu baik dan jadi daya ganti untuk masing-masing kita.

Adalah Imam al-Harits al-Muhassibi. Seorang ulama sufi agung yang merupakan guru dari Imam Junayd al-Baghdadi. Oleh Nahdhatul Ulama’, ajaran tasawuf Imam al-Junayd al-Baghdadi serta Imam al-Ghazali inilah yang dirujuk dengan cara resmi serta dijadikan dasar dalam bertasawuf.

Terkait namanya, al-Muhassibi yaitu julukan baik untuk Imam al-Harits karena kesukaannya dalam lakukan muhasabah diri, lakukan introspeksi secara mendalam terkait kebaikan serta keburukan yang dilakukan. Nasehat-nasihat bernas sang imam ini, lalu dirangkum dalam buku monumental yang diberi judul Risalah al-Mustarsyidin, tuntunan untuk para pencari petunjuk.

Di dalam kitab itu, sebagian nasihat agung sang imam ditulis dengan begitu baik. Banyak sekali nasehat tulus yang sukses bikin jiwa terguncang, mata menangis haru, serta ijiwa bergolak semangat sesudah membacanya. Banyak panduan yang sejatinya begitu dekat, bahkan juga ada didalam diri, tetapi tak diakui lantaran karat dosa serta hijab kesalahan yang semakin tidak tipis seiring berjalannya waktu.

“Jangan menganggap remeh tiap-tiap dosa. Jangan sampai mengungkapkan satu rahasia. Jangan pernah menyingkap aib. Jangan pernah berencana berbuat dosa. Jangan terus-menerus lakukan dosa kecil. ”

Coba baca nasihat ini dengan menyebutkan nama Allah Ta’ala. Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim. Baca dengan cermat, lantas pantulkan kedalam hati kita. Atas lima kalimat ‘jangan’ itu, berapa yang telah kita langgar? Atas lima larangan yang dasarnya al-Qur’an serta hadits ini, berapa kali telah kita remehkan bahkan juga ada diantara kita yang berlangganan melanggarnya?

Begitu banyak dosa yang kita lakukan, namun aksi menyepelekan dosa jauh semakin banyak, bahkan juga akan tidak pernah dapat kita kalkulasi. Serta, menyepelekan dosa itu tambah lebih berdosa dari perbuatan dosanya sendiri.

Berapa banyak rahasia serta aib orang lain yang di ketahui, lalu kita dengan sangat gampang mengumbarnya pada siapa yang kita kenal dengan bumbu ‘jangan kisahkan pada orang lain’, padahal kita telah menyampaikan kalimat itu pada banyak orang.

Belum lagi dosa-dosa yang senantiasa kita anggap kecil sampai tak diakui. Padahal, dosa kecil yang terus menerus dikerjakan sudah pasti beralih jadi dosa besar, bahkan begitu besar.

http://www.berita-internet.com/2016/04/luar-biasa-nasihat-sufi-yang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar